Arjunanewsmultimedia.com, Sekayu 20-7-2025. Musi banyuasin – Dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Sekayu pada Kamis (17/7/2025) lalu, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Berdasarkan informasi resmi dari Corong Informasi Pemkab Muba (Dinas Komunikasi dan Informatika), Minggu (20/7/2025), Tim Gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan Muba, BBPOM Palembang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Forum Kabupaten Sehat langsung melakukan tindak lanjut di lapangan.
Langkah cepat dilakukan Pada hari Sabtu 19/7/2025,dengan menyisir sejumlah titik untuk mencegah potensi keracunan lanjutan dan menelusuri asal-usul makanan yang dikonsumsi para siswa. Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr. H. Azmi Dariusmansyah, MARS, menegaskan bahwa tim telah melakukan berbagai upaya konkret.
“Ada beberapa poin yang kami lakukan, antara lain pemeriksaan (BAP) terhadap tiga pengelola kantin, kepala sekolah SDN 3 Sekayu, satu anak korban yang masih dirawat, serta tujuh anak lainnya yang sudah pulang,” jelasnya.
Selain itu, pengambilan sampel pangan juga dilakukan untuk diuji lebih lanjut, serta inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor yang masih menjual produk makanan ringan jenis Latiao.
“Kami sangat serius menangani ini agar tidak terulang. Ke depan, pengawasan jajanan di sekolah akan kami perketat,” tegas Azmi.
Perwakilan BBPOM Palembang, Aquirina Leonora, yang turut serta dalam sidak menyatakan bahwa produk jajanan dengan merk “Latiao” yang ditemukan di sekolah memang mirip dengan produk yang sebelumnya telah ditarik dari pasaran. Namun, hasil awal menunjukkan adanya perbedaan merk.
ujarnya
“Produk yang dikonsumsi siswa berbeda dari yang sudah ditarik sebelumnya. Maka akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut,” ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada para pedagang, agen makanan kemasan, dan pengelola kantin sekolah untuk lebih ketat dalam menjaga mutu dan keamanan produk pangan yang dijual.
Pemerintah Kabupaten Muba melalui Dinas Kominfo menegaskan bahwa pengawasan terhadap jajanan anak sekolah kini menjadi prioritas bersama. Selain sebagai respon terhadap insiden keracunan, langkah ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman bagi generasi penerus.
Repotet : Edi Safarudin