Situbondo | Arjunanewsmultimedia.com – Beredarnya acara Sholawat Burdah Keliling Laut di Dusun Mimbo menuai kontroversi yang dilaksanakan pada hari Sabtu, (09/08/2025) lalu. Lantaran acara tersebut akan dihadiri oleh Orang Nomor Satu serta wakilnya dan Kiai Kharismatik Kabupaten Situbondo yakni K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy.
Menurut info yang dihimpun oleh Arjuna News acara tersebut berjalan hikmat. Sehingga acara Sholawat Burdah Keliling Laut di Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih itu diberikan kelancaran hingga usai acara.
Namun, dari jalannya acara hingga selesainya menuai kontroversi dan menjadi perbincangan di sejumlah media massa serta publish. Bahwa, Kades Sumberanyar, H. Suharto Binar tidak menghadiri acara tersebut dikarenakan ada acara bersamaan di Surabaya yang sebelumnya 2 bulan lamanya sudah menjadi agenda.
Sontak menjadi viral di sejumlah grup whatsapp dan platform media sosial lainnya tentang video klarifikasi yang berdurasi kurang lebih 10 menit itu berisi kekecewaannya kepada Bupati. Diketahui video tersebut berasal dari Kepala Desa Sumberanyar H. Suharto Binar.

Yang mana mengaku mendapat ancaman akan DIPECAT oleh BUPATI lantaran tidak menghadiri acara Sholawat Burdah Keliling yang digelar di tengah laut pesisir Dusun Mimbo, Desa Sumberanyar pada Sabtu, (9/8/2025) malam lalu.
Acara itu merupakan rangkaian kegiatan dari Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke 207 dan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke – 80. Diinisiasi langsung oleh ulama kharismatik Situbondo K.H.R Ahmad Azaim Ibrahimy.
Kemudian Media Arjuna News Online mencoba mendatangi Kepala Desa Sumberanyar guna memastikan maksud dan tujuan pembuatan video berasal dari dirinya yang sebelumnya dikonfirmasi melalui Via Telepon. Hal itupun dibenarkan oleh Kades Sumberanyar, H. Suharto Bina saat ditemui dikantornya pada hari Senin, (11/08/2025) yang secara tidak disengaja puluhan warga melurug balai desa. Maksud dan tujuan bentuk dukungan dan support kepada Kepala Desa “Kalau memang salah pak kades, salahnya dimana, kami tetap bersama Abah (Kades. Red)”, ungkap seluruh warga menyampaikan pendapatnya.
H. Suharto Binar menyampaikan bahwa, terpaksa membuat video karena merasa kecewa dengan sikap arogan seorang pemimpin yang terucap lantang akan melakukan pemecatan terhadap dirinya hanya gara gara tidak menghadiri kegiatan burdah keliling di tengah laut.

Lanjut H. Harto, adapun kronologisnya, saat dirinya berada di Surabaya tiba tiba mendapat telepon dari Plt Camat Banyuputih. Waktu diangkat ternyata bupati yang langsung berbicara dan menanyakan keberadaanya. Ketika dijelaskan bahwa pihaknya sedang berada di Surabaya justru Bupati langsung marah dan mengancam akan DIPECAT.
“Apa yang diucapkan Mas Rio itu seperti, pokoknya saya tidak mau tahu anda harus datang, kalau tidak besok anda saya Pecat”, jelasnya.
Sontak pernyataan itu membuat Suharto Binar juga tersulut emosi. Karena menurutnya, selain tidak mengetahui duduk persoalannya, pemecatan terhadap Kepala Desa tidak serta merta bisa langsung dilakukan tanpa memperhatikan aturan dan regulasi yang ada.
“Saya tunggu Pemecatan saudara atau saya datang sendiri mengambil pemecatan saudara”, imbuhnya dengan mengulang kejadian saat itu.
Sebenarnya sangat sangat mendukung segala acara sosial apalagi pengajian. Ia mengaku sebagai bentuk dukungan dalam acara itu, ia bersama Perangkat Desa dan juga Satgas serta unsur Kecamatan melakukan bersih bersih di pantai sebelum kegiatan burdah keliling berlangsung dengan tujuan agar pantai terlihat bersih dan rapi.
“Saya kalau dianggap tidak mendukung untuk apa mengajak perangkat desa dan satgas juga masyarakat untuk bersih bersih pantai”, sambungnya.
“Bahkan saya minta perangkat desa untuk hadir dan saya sudah sampaikan ke Pak Camat kalau saya tidak bisa hadir dalam acara itu karena ada agenda bersamaan. Dan sebelumnya sudah terjadwal 2 bulan lalu”, ungkap Kades yang sudah menjabat tiga periode ini.
Sementara itu Bupati Situbondo saat dikonfirmasi via whatsapp terkait dengan beredarnya video yang dibuat oleh Kades Sumberanyar H. Suharto Binar dengan rasa kecewanya tidak memberikan tanggapan. Hingga berita ini diterbitkan pada hari Selasa, (12/08/2025). (Bujiono/Red)