Situbondo | Arjunanewsmultimedia.com – Gonjang ganjing permasalahan sengketa tanah kian menjadi perhatian publik di Desa Peleyan yang melibatkan oknum Kades (Kepala Desa) disangka MENYEROBOT TANAH dengan mematok sepihak di wilayah Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo itu TIDAK BENAR.
Hal ini mengundang oknum Kades yang dimaksud untuk mengklarifikasi kebenarannya kepada awak media yakni Kades Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Miskali mengatakan bahwa, “Pernyataan mengenai penyerobotan tanah yang dituduhkan adalah tidak benar dan tidak sesuai yang dituduhkan”, katanya Rabu, (28/05/2025).
Menurut Miskali, “Saya tidak pernah merasa menyerobot tanah serta mematok sepihak yang diceritakan itu. Awalnya saya dimintai tolong oleh warga Desa Peleyan untuk membantu mengurus Tanah Negara (TN) yang akan dimohon yakni dari Pak Lia bicara ke saya, anggapla koordinatornya itu atau sebagai Pemohon”, jelasnya.
“Terus saya tindak lanjuti ke pertanahan. Saya dengan Kepala Desa Pelayan, kerabat desa dengan datang datang ke pertanahan. Saya konsultasi di sana, lalu jawabannya pertanahan, ini ada satu objek, dua klaim. Kemudian meminta agar petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN Situbondo) ke lokasi, karena agar tahulah masyarakat seperti apa keadaannya”, tandasnya.
“Usai ke lokasi kemudian hendak mau pulang saya bertemu Asis dari Selatan, dengan membawa hape dengan video-video gitu. Namun setelah bertanya, ya saya jelaskan hanya membantu dari lokazi tersebut dan itu sudah clear tidak ada masalah”, sambung Miskali.
“Tetapi kok ada penjelasan saya menyerobot tanah juga dengan mematok dan itu tidak benar yang diceritakan. Saya hanya mencatat saja dan membantu untuk proses kepengurusannya. Untuk yang mematok kan bukan saya dan itu disaksikan oleh warga, ada kades dengan perangkatnya serta ada petugas dari pertanahan”, ungkapnya.
“Saya berharap yang disangkakan kepada saya agar diluruskan kalau oknum kades yang disebut MKL itu kan saya. Juga untuk berkasnya sudah saya serahkan dan tidak ikut-ikut setelah itu. Jadi tolong diluruskan kembali bahw ayang diceritakan memang TIDAK BENAR”, pungkasnya. (Tim/Red)