Situbondo | Arjunanewsmultimedia.com – Dengan keberadaan stockpile sawdust (tempat penyimpanan serbuk gergaji atau kayu) yang beraktifitas di jalur Pantura ini cukup menyita perhatian publik dan timbulkan keresahan warga. Lantaran beraktifitas si tengah-tengah pemukiman padat penduduk di Desa Banyuglugur, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur.
Dari berbagai informasi yang dihimpun okeh Arjuna News aktifitas penumpukan limbah kayu yang berlangsung cukup lama ini dinilai berpotensi besar menimbulkan pencemaran lingkungan sekaligus membahayakan kesehatan masyarakat sekitar terutamanya ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Selasa, (09/09/2025).
Dan juga untuk pengaman aktifitas stockpile serbuk kayu tersebut hanya di pagar biasa, tidak diberi pengaman lainnya seperti waring sebagai dampak debu serbuk kayu bertebaran di Jalan Pantura, lebih-lebih ditengah-tengah padatnya permukiman warga, sangat ironis sekali. Perlu diketahui serbuk kayu merupakan limbah industri kayu yang sangat ringan dan mudah beterbangan. Apabila tidak dikelola dengan benar, debu dari serbuk kayu ini dapat mencemari udara dan berisiko terhirup masyarakat.
Dampaknya
Mulai dari iritasi saluran pernapasan, batuk kronis, hingga penyakit paru-paru. Bahkan, dalam jangka panjang paparan debu kayu yang berlebihan bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan serius.
Dampak Lainnya
Selain pencemaran udara, serbuk kayu yang dibiarkan menumpuk tanpa pengolahan juga dapat merusak kualitas tanah dan mencemari air di sekitarnya. Apalagi bila curah hujan tinggi, serbuk gergaji bisa terbawa aliran air dan masuk ke saluran drainase, menimbulkan penyumbatan hingga pencemaran lingkungan lebih luas. Tidak hanya itu, timbunan serbuk kayu juga mudah terbakar, sehingga risiko kebakaran bahkan ledakan selalu mengintai ditengah-tengah padatnya permukiman warga.
Hal itu disampaikan oleh salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya bahwa, dirinya terganggu dengan debu serbuk kayu yang sering masuk hingga ke area masjid. “Memang Merasa sangat-sangat merugikan kami. Setiap kali ada angin, debu serbuk kayu itu berterbangan sampai ke dalam masjid. Tentunya membuat jamaah tidak nyaman ketika beribadah serta kerap terganggu adanya debu serbuk kayu yag berterbangan”.
Berharap dinas-dinas terkait khususnya yang membidangi Lingkungan Hidup serta Penegak Perda agar segera turun tangan untuk keresahan warga yang sangat dirugikan ini. (Tim/Red)