Situbondo | Arjunanewmultimedia.com – Diberitakan sebelumnya di Arjuna News beberapa minggu lalu tentang Drump Truck Material Galian C yang diketahui milik tambang di Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo ini terasa bandel.
Kali ini dump truck yang mengangkut batu dikeluhkan warga Desa Tambak Ukir saat melintas di jalan tersebut. Sebab, tidak memasang penutup pada bagian bak belakang. Sehingga, berpotensi mengganggu bahkan membahayakan pengguna jalan yang terjadi pada Kamis, (12/12/2024) sore tadi.
Menunggu MAUT‼️
Salah satu pengendara jalan di Desa Rambak Ukir, Arief mengatakan, “Lagi-lagi druml truk bermuatan batu tersebut sangat meresahkan pengguna jalan. Khususnya pengendara yang melintas di Jalan Raya Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit. Tak khayal pengguna jalan harus extra hati-hati karena baru takut menimpa saat ada di belakang drump truk”.
“Sontak saya merekam kejadian tersebut, saya melihat sendiri saat ada di belakang drump truk yang bermuatan batu hasil dari tambang galian C, karena tidak ada lagi tambang di Desa Tambak Ukir selain punya PT. SKS”, imbuhya.
“Saya rekam saat satu truk itu melintas mulai dari arah selatan ke arah utara sebelum Kantor Desa Tambak Ukir. Muatan batunya melebihi bak truk, itu pun tidak pakai penutup terpal, itu kan bahaya bagi pengendara lain”, dengan nada mengkhawatirkan.
Menurutnya, “Pengendara motor yang ada di belakang truk juga tidak henti-henti melindungi mata dari banyaknya debu yang berterbangan. Apalagi truk tambang tersebut cukup kencang saat melaju”.
“Kalau terkena jalan aspal berlubang, batunya seperti mau Loncat jatuh. Otomatis pengemudi di belakangnya merasa takut dan khawatir. Jangan hanya memikirkan dan mengejar target penghasilannya saja, resikonya juga di pikirkan bagi pengguna jalan”, ungkapnya.
“Disisi Lain memaksakan muatan berlebih sangat beresiko pada kita semua. Baik sopir maupun pengendara jalan lainnya melihat lintas jalan di Desa Tambak Ukir yang ekstrim, turunan yang terjal dan tikungan tajam yang sangat-sangat mengkhawatirkan”, jelasnya kembali.
“Bilamana saat melaju dengan kencang juga tidak bisa memaksimalkan kendali keseimbangan dan pengereman saat berkendara. Juga tonase atau berat berlebih juga akan berdampak pada cepatnya rusak pada aspal di jalan. Sebab setau saya kelas jalan III C berat maksimal 8 ton”, imbuhnya.
Pria asal Desa Tambak Ukir itu berharap, “Agar pihak terkait melakukan teguran yang keras bahkan menindaknya. Karena sudah kesekian kalinya aktifitas dump truk itu melintas tidak memakai terpal. Apakah mau dibiarkan yang kemudian akan memakan korban”, cetusnya.
“Saya rasa Satlantas Polres Situbondo sudah cukup memberikan himbauan. Bahkan sudah memberikan papan himbauan yang terpampang jelas di jalan”, sambungnya.
“Apakah pihak tambang yang kurang menghiraukan aturan tersebut, sehingga masih banyak sejumlah truk yang masih tidak menggunakan penutup pada bagian bak belakang”, pungkasnya. (Bujiono/Red)