Jih Lilur Pergi Ke Cina Membumikan NKRI Jawara Ekspor Lobster Dunia

 
Situbondo | Arjunanewsmultimedia.com – Mungkin sebagian orang tidak akan mempercayainya untuk berusaha exspor ke luar negeri. Namun Jih Lilur petani asal Dusun Sokaan, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo ini perlu menjadi contoh pengusaha asal Indonesia yang eksis dan terus bermanfaat seperti yang dicita-citakannya DABATUKA (Demi Allah Bumi Aku Taklukkan Untuk Kemanusiaan).
 

Konsistensinya untuk menata langkah sempurna, menaklukkan samudera penuh berkah Paripurna oleh Cicit Ken Arok satu ini Jih Lilur panggilan akrabnya mempunyai nama lengkap HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy yang merupakan Cicit Ken Arok, Cicit Sri Jaya Singhavarman Raja Champa tidak main-main di gurita bisnisnya. Ia akan membawa Indonesia menjadi Jawara Ekspor Lobster Dunia mengalahkan Vietnam dengan tetap bermitra bersama Vietnam. Kali ini merambah ke Negara Cina yang pertama kalinya.
 
Dalam rilisannya di Group Wartawan Premium besutannya Sabtu, (04/01/2024) Jih Lilur menyampaikan bahwa.
 
 
Langkah Pertama di China Paripurna
 
“Ini pertama kalinya saya ke China, untuk urusan Lobster alias Udang Barong. Kalau urusan Batubara saya sudah berkali-kali ke China, namun untuk urusan Udang Barong, inilah kedatangan saya yang pertama ke China”, ujarnya.
 
Saya hadir di Shenzhen Guangdong China atas undangan Dua Perusahaan:
1. BUMN China
2. Perusahaan Swasta Nasional China
 
Undangan BUMN China terkait Lobster ini meliputi 3 Hal:
 
1. Kerjasama Hatchery alias Pemijahan Lobster di Desa Gelung, Kec. Panarukan, Kab. Situbondo, Jawa Timur, Indonesia.
 
2. Kerjasama Perawatan Lobster, lingkup Perawatan Lobster adalah:
• Pemberian Pakan Khusus untuk Lobster, dengan pakan produksi BUMN China ini Lobster bisa berkembang 5 Kali Lipat, Lobster Usia 7 Bulan yang biasanya beratnya 250 Gram bisa menjadi 1.5 Kg.
• Obatan-obatan untuk perawatan Lobster baik Vitamin maupun Obat Penyakit Lobster.
 
3. Pembelian Lobster
• BUMN China ini mengajak menandatangani MOU menuju KONTRAK (sudah ditandatangani) untuk pembelian 200.000 Ton Lobster di Tahun 2025.
• Per Kg sekitar Rp. 500.000
• Per 200.000 Ton silahkan hitung sendiri.
 
Selanjutnya, BUMN China ini juga mengajak bekerjasama di Bisnis Budidaya Perikanan lainnya:
1. Kerapu
2. Teripang
3. Anggur Laut
4. Dll
 
Semuanya sudah dituangkan dalam MOU yang sudah Kami tandatangani, kenapa baru MOU?
Karena Perusahaan Kami yang secara khusus dibuat untuk bekerjasama dengan Perusahaan BUMN China ini belum selesai legalitasnya.
 
Kenapa belum selesai legalitasnya sudah bisa dapat MOU ?
• Mimpi Besar Kami untuk berbudidaya Lobster di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean Sumenep Madura dengan Volume 500.000.000 Ekor dalam 10 Tahun dan sudah BALAD GRUP mulai setapak demi setapak rupanya diamati, dianalisa dan diapresiasi mereka.
 
• BUMN ini adalah BUMN Perikanan budidaya yang sudah terbiasa bermain di Angka Ribuan Triliun. Memang mencari Mitra yang berambisi mewujudkan Mimpi Perikanan Budidaya dengan Angka Ribuan Triliun. Tentu saja sudah melangkah menapaki mimpinya bukan sekedar berhalusinasi, BUMN China ini BANGGA dan bahagia bermitra dengan BALADGrup.
 
Kami – BALAD Grup bukan hanya bermimpi, namun sudah membuat mimpi Kami membumi dan terus bermimi, BUMN China mengagumi mimpi-mimpi Besar Kami yang terus Kami tapaki.
 
• Legalitas Perusahaan Kami yang khusus BALAD GRUP buat untuk Bermitra dengan BUMN China ini akan selesai Akhir Januari.
 
• Akhir Januari 2025 Kami akan menandatangani Kontrak Kerjasama Kami yang Volumenya lebih besar dari APBD Seluruh Kabupaten dan Provinsi di Tanah Jawa. Juga lebih besar dari APBN KEMENAG, POLRI, TNI, Kemenhan dan beberapa Kementerian dengan Pagu Besar jika disatukan.
 
 
• Balad Grup sudah menjalankan Agenda bisnisnya sebelum MOU ditandatangani;
Inilah yang membuat Perusahaan BUMN China ini mengapresiasi dan menghormati Saya serta Balad Grup secara luar biasa.
 
• Meskipun salah tulis, penyambutan saya mereka pasangi banner, Fasilitas Hotel Bintang Lima, Jemputan dengan Mobil Bintang Lima, Jamuan Makan ala Masakan China di Resto Bintang Lima, praktis sejak sampai di China saya tidak pernah beli makan, karena selalu ditraktir makan sampai sangat kenyang.
 
• Ini yang sungguh mengharukan, karena saya bercerita bahwa Ibunda Raden Fatah Sultan Demak (Leluhur Saya) adalah Anak dari Raja Dinasti Ming. Mereka membawa saya berkunjung ke Bekas Kerajaan Dinasti Ming yang ternyata ada di Shenzhen; Ini akan saya bahas terpisah.
 
Sejak Sore sampai Malam Kemarin, Jum’at 3 Desember 2025, setelah menandatangani MOU, saya ditemani 7 Pimpinan BUMN China mengelilingi Bekas Keraton Dinasti Ming;
Sungguh saya terharu.
 

Semalam saya berterimakasih pada Allah; Membukakan saya jalan membumikan mimpi yang ditertawakan banyak Orang: Membawa NKRI menjadi Jawara Ekspor Lobster Dunia.
 
China adalah Pembeli Terbesar Lobster Dunia.
Vietnam adalah Eksportir Lobster Terbesar Dunia. Vietnam menjual Lobster yang dipiaranya semuanya ke China. Bibit Lobsternya dibeli secara selundupan dari Indonesia.
 
Pintu untuk mengalahkan Vietnam dengan menjadikan Indonesia sebagai Jawara Ekspor Lobster Dunia telah Allah bukakan buat saya, di mana saat bersamaan saya diantar melihat Bekas Kerajaan Nenek Moyang Saya:
Ibunda Raden Fatah, Puteri Raja Dinasti Ming Abad ke-15. Alhamdulillah. Langkah Pertama di China Paripurna. Bismillah. (Red)
Related posts
Tutup
Tutup