Refleksi Aktivis 98 ! Kemanakah Generasi Penerus ?

Arjunanewsmultimedia.com – Aktivis Beda Abad: Dari Reformasi ke Reuni Angkatan. Saya benar-benar kaget dan heran.

Entah, di tahun 2025 ini, tiba-tiba ada kabar bahwa Aktivis 98 akan menggelar jumpa pers menyuarakan tuntutan politik. Saya sempat cek kalender, ini 2025, bukan 1998. Bedanya? 27 tahun, satu generasi, bahkan sudah beda abad.

1998 itu abad 20 ?

2025 ini abad 21 ?

Lalu pertanyaannya, ke mana aktivis abad 21? Apa sudah punah? Atau sibuk bikin konten TikTok sampai lupa bikin konten jalanan?

Saya tidak rela kalau Gerakan 98 diklaim oleh generasi sebelumnya: 72, 80, 90-an. Kami punya sejarah sendiri. Gerakan 98 adalah tonggak reformasi. Lebih harum dari gerakan 66 yang melahirkan Orde Baru.

Sekarang giliran saya ingin bilang: Aktivis 98 adalah Aktivis 98. Aktivis abad 20. Kalau sekarang masih kami yang maju merilis tuntutan, apakah benar tidak ada aktivis di abad 21?

Dulu demonstrasi murni digerakkan oleh idealisme. Bukan numpang aksi bersama ojol yang sedang berduka, atau sekadar ikut-ikutan trending topik.

Maka wahai adik-adik, wahai Aktivis 2025, wahai generasi abad 21 hadir dan muncullah! Jangan biarkan gerakan kalian diklaim oleh bapak-bapak lutut kaku dari abad 20. Jangan biarkan sejarah jadi arisan lintas generasi, di mana giliran turun ke jalan selalu jatuh ke Aktivis 98.

Bergeraklah! Jangan ditunggangi siapa pun, apalagi oleh kami, para senior. Kami sudah cukup ditunggangi sejarah.

Dan satu lagi, jangan buru-buru mau ganti presiden. Beri kesempatan dulu pada presiden terpilih untuk menyelesaikan kepemimpinannya. Kalau tiap kali ada masalah kalian ingin ganti presiden, nanti ongkos politiknya lebih mahal dari ongkos parkir di Senayan.

Selamat datang, Aktivis Abad 21. Inilah panggungmu. Indonesia emas bukan sekadar jargon brosur kampanye. Bersihkan negeri ini dari para durjana.

Kalau kalian tidak bergerak, nanti sejarah mencatat: Aktivis 98, aktivis abad lalu, aktivis selamanya.