Jalan Pantura Perempatan Elizabeth Situbondo “Ujian Nasional” Untuk Suspensi Kendaraan

(Foto: Jalan Pantura Perempatan Elizabeth Situbondo "Ujian Nasional" untuk Suspensi Kendaraan. Red)
Situbondo | Arjunanewsmultimedia.com – Seolah menjadi tradisi tahunan yang tak pernah luput, kondisi Jalan Pantura (Pantai Utara) di perempatan Elizabeth kembali jadi sorotan. Bukan karena kemegahannya, tapi karena tantangannya—bak arena uji suspensi gratis bagi pengendara. Jalan berlubang, bergelombang, dan genangan air saat hujan adalah paket lengkap yang seakan akan disuguhkan oleh pemerintah kepada rakyatnya.
 
Warga Situbondo, Anis menyebutnya sebagai “Jalan Cobaan”. Tak sedikit pengendara yang harus memperlambat laju kendaraan, bukan karena lampu merah, tapi karena takut kendaraan mereka “nyungsep” di lubang-lubang yang bahkan lebih dalam dari rasa sabar masyarakat terhadap janji-janji perbaikan. Sabtu, (28/06/2025).
 
(Foto: Waspada ! Perempatan Elisabeth Jalan Pantura Situbondo “Ada Jebakan Batman” Menghantui Pengendara. Red)
“Katanya Situbondo Naik Kelas, tapi jalan utama saja kondisinya MIRIS. Mungkin pemerintah mau bikin taman wisata off-road gratis,” ujar Pak Sopir truk yang setiap hari melintasi jalur Surabaya-Bali tersebut enggan disebutkan namanya.
 
Ironisnya, jalan ini berada di jalur vital Pantura, yang seharusnya menjadi wajah utama konektivitas antarwilayah. Tapi rupanya, pemerintah lebih sibuk memoles laporan daripada memperbaiki realita.
 
Bahkan, muncul candaan di kalangan warga bahwa lubang-lubang tersebut adalah bentuk “Monumen Pembangunan Abadi” karena dari dulu tetap ada, hanya berganti bentuk.
 
Kalau bicara kerusakan jalan memang tidak ada habisnya, namun instansi pemerintah seharusnya peka untuk memperbaiki jalan berlubang secara berkala agar menghindari terjadinya korban bagi pengendara yang melintas. Walaupun sindiran-sindiran kerap kali diluapkan oleh masyarakat, seakan akan hal ini menjadi biasa.  Sayangnya, jawaban itu sudah didengar warga sejak zaman ganti papan nama dinas, namun hasilnya NIHIL.
 
Kami dari Arjuna News Situbondo hanya bisa berharap, semoga roda kendaraan pemerintahan tidak ikut tergelincir seperti kendaraan yang melintas di jalan tersebut.
 
 
(Foto: Rahmad Hartadi, Ketua LSM Perjuangan Rakyat, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Red).
Bahkan aktivis satu ini yang dikenal sebagai sebutan si Songot Hitam, Rahmad Hartadi Ketua LSM Perjuangan Rakyat, menyerukan kepada Pemerintah agar tanggap merespon keluhan masyarakat. “Jangan hanya bisa melihat tanpa memberikan aksi nyata, lakukan perbaikan berkala untuk jalan yang rusak. Jangan menunggu korban lalu bertindak. Kalau demikian kan Situbondo Hanya Begini Begini Saja terus maudikatakan Naik Kelas“, sergahnya.
 
Karena jika jalan rusak terus dibiarkan, maka rakyat akan makin mahir—bukan dalam mengemudi, tapi dalam bersabar. Namun, sabar itu ada batasnya sehingga suatu saat akan menjadi bola salju yang penuh kekecewaan. (Aziz Chemoth/Red)
(Foto: Penulis, Asis Chemoth anggota Arjuna News Multimedia. Red)
 
 
Related posts
Tutup
Tutup