Langkah Kedua di China Ceo Balad Grup Membahana

Arjunanewsmultimedia.com – Konsistensinya untuk menata langkah sempurna, menaklukkan samudera penuh berkah Paripurna oleh Cicit Ken Arok satu ini Jih Lilur panggilan akrabnya mempunyai nama lengkap HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy;

 

Agenda Kedua Bisnis Perikanan (Bandar Laut Dunia Grup) BALAD Grup di China adalah bertemu Perusahaan Swasta Nasional China yang banyak mengimpor Hasil Laut dari Indonesia:

1. Kerapu

2. Teripang

3. Lobster

 

Agenda Kedua ini semakin menggelorakan Hati saya untuk segera menjadi Raja Laut Indonesia (JALASA).

 

Raja Laut Indonesia Sebuah Perusahaan yang saya buat pada Tahun 2017. Sudah 8 Tahun lalu kini sudah waktunya digerakkan besar-besaran bersama BALAD Grup.

 

Bisnis Teripang yang pernah rugi besar pada Tahun 2018 nampaknya sudah menemukan arah lajunya, sepulang saya ke Indonesia. Selain berbudidaya Lobster secara besar-besaran, saya juga akan berbudidaya Teripang di Gugusan Teluk Kangean dan di Suatu Teluk di Maumere Sikka NTT serta berbudidaya Kerapu di hampar laut di Gelung Panarukan Situbondo.

 

1. Pasar Lobster semakin Lebar.

2. Segera berbudidaya Teripang.

3. Segera berbudidaya Kerapu – Kerapu Tikus.

 

Di Situbondo ada Dua Bisnis Kerapu dalam Skala sangat kecil dan Skala besar-besaran:

 

• Di Laut Situbondo hanya ada secuil keramba, jumlahnya mungkin tidak lebih dari 100 Unit Keramba.

• Ada Kampung Kerapu di Situbondo.

• Bisnis Kerapu sudah sangat berurat berakar di Situbondo.

 

• Sepulang saya ke Situbondo, saya akan bikin 100 Set Keramba.

• 1 Set Keramba berisi 50 Unit Keramba

• 100 Set Keramba berisi 5.000 Unit Keramba

• Situbondo akan saya jadikan KABUPATEN KERAPU INDONESIA dan akan menjadi PUSAT KERAPU DUNIA.

 

 

Saya yang lahir di sebuah Dusun Kecil Terpencil di tengah-tengah sawah (sebagian besar sawahnya milik keluarga), baru tau 11 hari yang lalu bahwa, SITUBONDO menjadi SALAH SATU PUSAT HATCHERY KERAPU di Indonesia. Mungkin karena saya FOKUS NGAPLING DARAT (Tambang) sampai saya lupa Potensi Laut Rumah saya sendiri.

 

Di Shenzhen Guandong China saya tersentak, terhenyak oleh satu fakta bahwa ternyata di Pasar Dunia Kerapu sangat mahal harganya, terlebih Kerapu Tikus.

 

Hari ini, di Situbondo, di Kabupaten yang Allah takdirkan saya terlahir di sana dari Rahim Almarhumah Ibunda Tercinta. Saya memiliki 100 Tambang; Saya Raja Tambang Situbondo.

 

Dari Tanah kelahiran Ibu Raden Fatah Sultan Demak; Shenzhen Guangdong China, saya baru mengetahui, 1 Kg Kerapu Tikus harganya lebih mahal dari 1 Tronton harga Pasir Gunung Merapi. Subhanallah.

 

Di Situbondo, ternyata sudah puluhan Tahun PULUHAN HATCHERY KERAPU BEROPERASI.

 

Dari Shenzhen Guangdong China, berbekal rindu pada Almarhumah Ibunda yang menginginkan dan mendoakan saya memiliki bisnis besar di Kampung sendiri selain di Lokasi lainnya.

Saya bertekad bulat melakukan langkah kecil. Di Laut Situbondo akan saya GELAR RIBUAN KERAMBA.

 

Jika Dinasti Ming yang berpusat di Shenzhen China bisa menggelar Ratusan Ribu Pasukan yang menggentarkan Dunia. Jika Mahapatih Gajah Mada bisa menggelar Ratusan Ribu Pasukan yang disegani Dunia.

 

Saya HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy;

• Cicit ke-20 Kaisar Xuande China

• Cicit ke-19 Prabu Brawijaya V

 

Dalam Lima Tahun sejak 2025 akan menggelar Ratusan Ribu Keramba di Laut Situbondo guna berbudidaya KERAPU.

 

Jika Puteri Kaisar Xuande dari Dinasti Ming menikah dengan Prabu Brawijaya V. Jika Shenzhen Guangdong China menikahkan Puteri Cantiknya dengan Raja Majapahit. Maka Cicit Raja Mahapahit yang juga Cicit Kaisar Dinasti Ming China. Akan mengirimkan Ratusan Ribu Ton KERAPU dari Laut Situbondo ke Shenzen Guandong China.

 

Saya sangat percaya, saya hadir diundang ke Shenzhen Guandong China karena panggilan leluhur saya di China. Tiga Hari ini saya berada di China, saya diperlakukan seperti Bos Besar yang dilayani secara terhormat dan luar biasa;

Sebagai Putera Bangsa Indonesia yang diajari untuk berdiri di atas Kaki Sendiri.

 

Ekonomi Indonesia akan saya gerakkan dengan Ekspor besar-besaran Ratusan Ribu Ton Kerapu dari Situbondo ke Shenzhen China. Tanah Lahir Ibunda Sultan Fatah Demak merupakan Nenek Moyang saya.

 

Allahku, terimakasih atas semua ‘inayah, ma’unah dan iradat-Mu memilihku dan memberiku anugerah memiliki daya membumikan DABATUKA (Demi Allah Bumi Aku Taklukkan Untuk Kemanusiaan), BISMILLAH. (Red)