(Foto: Saat pihak Manajemen Barokah Park, Asembagus yang diwakili oleh Budi Santoso, SH., MH., diterima dengan hangat oleh Keluarga dari Almahumah Aulia Putri di kediamannya Kp. Krajan, RT/RW, 03/01, Desa Banyuputih, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Red).
Situbondo | Arjunanewsmultimedia.com – Pasca kejadian di wahana air mandi busa di Barokah Park, Asembagus yang menimpa Aulia Putri Ramadhani (8) yang bersekolah SDN 3 Banyuputih meninggal dunia saat berenang Rabu, (11/12/2024) siang lalu. Tampak suasana duka dikediamannya, namun ibu dan ayah serta keluarganya menunjukkan sikap yang ramah dan hangat saat perwakilan dari management Barokah Park datang bersilaturahmi.
Budi Santoso, SH, MH., perwakilan Manajemen Barokah Park saat berada rumah duka menyampaikan belasungkawa sedalam dalamnya. Dalam percakapannya, suasana berduka masih terasa dan menyesalkan musibah ini menimpa putri kesayangannya. Kamis, (12/12/2024)
Dalam kesempatn itu, Budi menyampaikan, “Kami mewakili menajemen Barokah Park turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhumah Aulia Putri. Ini adalah kejadian yang sangat menyedihkan dan kami sepenuh hati berdoa agar keluarga diberi ketabahan”, ucapnya.
“Insya allah Almarhumah Aulia Putri masuk surga dan musibah ini akan jadi pelajaran bagi kami pihak manajemen untuk lebih memperbaiki dalam kepengawasannya”, sambungnya.

(Foto: Wahana Air atau mandi salju Barokah Park, tempat anak-anak dengan ketinggian 60 cm. Red).
Ditempat yang sama, Muzakki ayah Almarhumah Aulia Putri yang didampingi Kepala Dusun serta keluarganya mengungkapkan bahwa, pihak keluarga dalam hal ini sudah ikhlas dan tidak menuntut apapun kepada pihak Barokah Park secara hukum. “Kami ikhlas atas musibah menimpa putri kami, ini sudah menjadi takdir putri kami”, ucap Muzakki mendalam.
“Dan ini bukan kesalahan dari pihak pengelola. Karena saat itu istri berada dilokasi dengan guru-gurunya. Kami percaya ini adalah takdir Allah SWT dan ikhlas menerimanya”, katanya.
“Dan isu yang beredar di media sosial bahwa istri saya sibuk bermain TikTok saat kejadian, Itu TIDAK BENAR. Saat itu istri saya sedang menyuapi anak kami yang kedua, yang masih berusia 4 tahun di kolam sisi timur. Jadi kami minta tolong berita yang beredar jangan lagi ada seperti itu”, pintanya.
Menurut Rusdi, penanggung jawab wahana air bahwa saat kejadian ia menyampaikan, “Peristiwa itu terjadi di kolam anak-anak dengan kedalaman air hanya 60 cm, bukan di kolam dewasa seperti yang beredar di masyarakat”, jelasnya.
“Untuk di Barokah Park kami sudah ada dua pengawas yang bertugas, selain guru dan orang tua murid yang mendampingi. Kami juga memasang banyak himbauan untuk menjaga keselamatan anak-anak saat melakukan aktifitas wahana air”, tegasnya.
Selain itu, pihak Barokah Park selama ini sudah memberikan tiket masuk gratis untuk pendamping anak-anak dengan tujuan agar mereka bisa ikut mengawasi secara langsung.
“Kami ingin memastikan keamanan pengunjung, terutama anak-anak. Himbauan dan fasilitas pendampingan sudah kami sediakan, namun musibah ini sungguh di luar dugaan,” sambungnya.
“Dan juga wahana air yang bermandikan salju atau busa itu tidak membahayakan sekali, tidak perih ke mata dan sangat aman. Karena banyak anak-anak senang wahana air bermandikan busa di tempat kami”, kembali ia menegaskan.
Di hadapan Kepala Dusun dan Kepala Desa Banyuputih, Muzakki dan istrinya, Rumiyati, membuat pernyataan resmi bahwa mereka ikhlas atas musibah ini dan tidak akan membawa kasus ini ke jalur hukum dengan ini dalam keadaan sadar tanpa paksaan.
Ibu Rumiyati dari almarhumah Aulia Putri menyampaikan, “Kami sekeluarga menerima ini sebagai ketetapan Allah SWT. Tidak ada yang salah dalam kejadian ini, karena pengawasan sudah dilakukan dengan baik. Kami sekeluarga ikhlas atas kejadian tersebut dan kami mohoh isu yang beredar bahwa saya bermain medsos Tiktok itu TIDAK BENAR”, tutupnya dengan menerima lapang dada atas silaturahmi yang dilakukan oleh pihak Manajemen Barokah Park.
Usai silaturahmi dan pertemuan antara pihak manajemen Barokah Park, Asembagus dengan pihak keluarga Almarhumah Aulila Putri. Atas permasalahan atau kejadian yang menyebabkan meninggal dunia sudah clear antara kedua belah pihak. Hal itu sudah merupakan musibah dan dengan ikhlas menerima kejadian sebuah takdir dari Allah SWT.
Semoga kita dapat menjadi pengingat akan pentingnya kepengawasan yang extra ketat bagi orang tua, pendamping bahkan pihak pengelola-pengelola wisata. Utamanya yang berisiko seperti kolam renang untul dapat berwaspada bersama, agar apa yang kita tidak inginkan tidak terjadi. (Red)