Semarak Kemerdekaan di Lais, 40 Tim Bidar Adu Cepat Rebut Hadiah Bergengsi

(Foto: Semarak Kemerdekaan di Lais, 40 Tim Bidar Adu Cepat Rebut Hadiah Bergengsi. Red)
 
Arjunanewsmultimadia.com, Sekayu 27-8-2025. LAIS, MUBA – Sorak-sorai penonton membahana di tepian Sungai Musi, Selasa (26/8/2025) siang. Sejak pagi, ribuan masyarakat sudah memadati bibir sungai Desa Teluk Kijing, Kecamatan Lais, untuk menyaksikan kemeriahan lomba perahu bidar “Musi Mania Tanampo Sakti” dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia.
 
Euforia terasa nyata. Setiap kali perahu bidar melaju kencang membelah arus, teriakan dukungan menggelegar, membuat suasana seakan bergetar. Anak-anak berlari di tepian sambil membawa bendera merah putih kecil, sementara orang dewasa tak henti-hentinya menyuarakan yel-yel untuk tim andalan mereka.
 

Tak hanya masyarakat, deretan pejabat Kabupaten Musi Banyuasin juga hadir langsung. Bupati Muba H. M Toha Tohet SH didampingi Ketua TP PKK Hj. Patimah Toha, Forkopimda, dan sejumlah kepala OPD hadir membuka resmi perlombaan tradisional yang sudah melegenda di Bumi Serasan Sekate ini.
 
Dalam sambutannya, Bupati Toha menegaskan bahwa lomba bidar bukan sekadar adu cepat mendayung. Lebih dari itu, ajang ini adalah warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
 
“Semangat yang ditunjukkan peserta sejalan dengan semangat kemerdekaan. Mari junjung sportivitas, karena yang utama adalah kebersamaan,” ujar Toha disambut tepuk tangan meriah.
 
Ketua Panitia, Depri Amirul, menambahkan bahwa tahun ini ada 40 tim perahu bidar yang siap bertarung demi memperebutkan hadiah bergengsi. Tak tanggung-tanggung, juara pertama akan membawa pulang 1 unit mobil Ayla beserta trofi dan medali. Sedangkan juara kedua berhak atas motor trail, juara ketiga motor beat, dan juara keempat uang tunai Rp5 juta plus piala bergilir.
 
“Terima kasih kepada Pemkab Muba yang mendukung penuh acara ini. Antusiasme peserta sangat luar biasa,” ucapnya.
 

Camat Lais, Zukar SKM MSi, juga mengingatkan pentingnya menjaga ketertiban dan keselamatan selama acara berlangsung.
 
“Mari kita jadikan lomba bidar ini ajang mempererat tali silaturahmi, menjaga sportivitas, sekaligus merayakan kemerdekaan dengan penuh suka cita,” pesannya.
 
Hingga sore hari, riuh penonton tak surut sedikitpun. Setiap kayuhan mendayung seolah jadi simbol kegigihan, memperlihatkan betapa tradisi bidar masih begitu kuat mengakar di hati masyarakat Musi Banyuasin.
 
Repoter : Edi Safarudin
Related posts
Tutup
Tutup