Situbondo | Arjunanewsmultimedia.com – Entah apa yang terbersit sehingga sebuah video yang menampilkan Bupati Situbondo, Mas Rio, memberikan pernyataan kontroversial terkait peran LSM dan Media.
Hal ini memicu gelombang kecaman dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Situbondo Bersatu. Video yang diunggah melalui akun media sosial pribadinya ini di Tiktok menjadi viral dan menuai beragam komentar namun lebih kepada mendiskreditkan atau menyudutkan berbagai reaksi negatif.
Dalam video tersebut, Mas Rio tampak menanggapi isu-isu keramaian atau ribut-ribut saja di Situbondo, termasuk laporan dan dugaan permasalahan yang diangkat oleh LSM dan media. Dengan santai, ia menyatakan bahwa jika pemerintahannya tidak korupsi atau “pesta pora”.
Maka silakan saja pihak-pihak tersebut menyuarakan kritiknya. Namun, ia kemudian menyinggung bahwa “keributan” yang terjadi seringkali disebabkan oleh adanya “jatah preman”.
Bupati juga menyiratkan bahwa keluhan dari kepala desa dan perangkat dinas terkait investasi yang terhambat karena “keramaian” ini menjadi alasan ia akan membentuk satgas atas perintah presiden.
Ia menekankan bahwa LSM dan media seharusnya menjadi mitra strategis pemerintah dalam pemberdayaan, bukan justru membuat suasana mencekam dengan sedikit-sedikit laporan dan keramaian. Bahkan, ia secara implisit menanyakan perbedaan antara LSM dan media yang “enggak jelas juga kan”.
Pernyataan “jatah preman” dan sindiran terhadap peran LSM dan media ini sontak menimbulkan kemarahan Aliansi Situbondo Bersatu. Mereka menilai pernyataan Bupati Mas Rio merendahkan fungsi kontrol sosial LSM dan media sebagai pilar demokrasi.
Aliansi ini menuntut Bupati untuk mengklarifikasi dan meminta maaf atas pernyataannya yang dianggap tidak pantas dan merusak citra Situbondo. Berkumpul bersama dengan menanggapi pernyataan Mas Rio selaku Bupati Situbondo yang seharusnya memberikan contoh positif dengan tidak menyudutkan secara umum. Jangan sampai menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Kamis, (24/07/2025).
Muksin Al Fajar atau Fajar Gondrong perwakilan dari DPC LSM Penjara Indonesia menyayangkan hal tersebut, “Kami meminta Mas Bupati Rio agar tidak serta merta menyatakan pendapat yang secara umum menyebutkan LSM dan Media hanya ribut-ribut saja. Padahal LSM banyak yang tidak seperti yang disebutkan Mas Rio”, cetusnya.
“Agar mengklarifikasi hal tersebut, karena Bupati Mas Rio ini adalah pejabat publik serta pemerintah. Karena tidak semua LSM dan Media yang dituduhkan”, tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekjen DPC LSM Teropong, Wahyudi menyebutkan bahwa, “Bupati Mas Rio tidak sepantasnya menyampaikan seperti itu, setidaknya kalau urusan pribadi dirinya menyebutkan oknum lah. Kan kasian rekan-rekan yang tidak seperti yang disudutkan”, ujarnya.
“Kami meminta kepada Mas Rio untuk mengklarifikasi dengan baik, kami pendukung Mas Rio dalam Pilkada lalu. Setidak statement Mas Rio tidak menyinggung semua pihak. Dan kami akan selalu mendukung semua kebijakan pemerintah selagi itu kepentingan masyarakat”, sambungnya.
Mereka juga mendesak Bupati untuk lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan iklim investasi yang sehat, bukan justru menyalahkan pihak-pihak yang menjalankan fungsi pengawasan. Bukan hanya menjadi kontroversial yang justru menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat. (Wardi/Red)